Saya Lebih Bahagia Karena Tidak Ada Bos di Kantor Hari ini..!
illustration from leadersart.com
Bismillah,
Pada saat itu semua penduduk datang ke Madinah untuk mendapatkan bantuan dan Khalifah Umar membelanjakan semua simpanan baitulmal untuk mereka namun tidak mencukupi kebutuhan rakyatnya.
Umar tidak tenang dengan keadaan rakyat ini dan kemudian beliau bersumpah tidak akan minum susu dan makan samin selagi rakyatnya kesusahan. Beliau hanya makan roti keras yang dicelup minyak zaitun dan itupun tidak pernah sampai kenyang.
Apabila perutnya berbunyi, beliau menusuk jarinya dan berkata : “Kamu tidak akan mendapatkan apa-apa sehingga semua rakyat terselamatkan.
Semakin hari tubuh Umar menjadi kurus dan orang yang melihatnya berkata “Andai masa kemarau terus berlanjut Umar pasti mati..”
Suatu hari kafilah dari syam membawa makanan ke Madinah dan Umar segera membagikan kepada rakyatnya. Beliau tidak mengambil sedikit pun makanan untuk dirinya. Umar kemudian mengundangnya makan dirumah beliau. Kafilah tersebutpun terperanjat dengan hidangan yang diberikan Umar…
“Mengapa engkau memberiku makanan seperti itu…” Ternyata Umar hanya menyediakan roti keras dan minyak zaitun.
Kemudian Umar menjawab “ Aku memberimu apa yang aku makan…karena aku bersumpah tidak akan makan daging dan samin sebelum semua rakyatku kenyang daripada keduan-duanya..”
Keteladanan seperti ini yang sangat jauh dari para pemimpin saat ini dan justru sebaliknya disaat ia memimpin maka semua fasilitas dan kemudahaan harus ia nikmati terlebih dahulu baru berikutnya adalah hak rakyat dan anak buahnya terlebih disaat masa sulit.
Jadi tidak heran keberadaan para pemimpin di tengah rakyat dan anak buahnya saat ini tidak diharapkan oleh mereka karena mereka tidak melihat keteladanan dan pengorbanan pemimpin kepada yang dipimpinnya.
Wallahu A’lam Bishawab
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3).
By Wal Ashr