( pcs)
jmlBarangBerat (Kg)Total
keranjang anda kosong
0 0,00Rp 0

Tidak Perduli dengan Celaan dan Pujian Manusia

Saturday, January 14th 2017.
illustration from elakbersedih.blogspot.co.id

 

Banyak orang binasa karena takut celaan manusia, senang dipuji, hingga tindak- tanduknya menuruti keridhaan manusia, mengharapkan pujian dan takut terhadap celaan mereka. Padahal yang seharusnya diperhatikan adalah, hendaknya kita bergembira dengan keutamaan dan rahmat dari Allah, bukan dengan pujian manusia.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmatNya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. [Yunus : 58].

Demikian pula kita harus melihat orang yang mencela dan memfitnah kita. Apabila ia benar dan memang untuk menasihati kita, maka kita tidak perlu marah. Karena dia telah menunjuki aib kita dan mengingatkan kita dari kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Seandainya ia berbohong kepada kita dan mengada-ada terhadap kesalahan tersebut dan mencelanya, maka kita harus memikirkan tiga perkara:

  1. Jika kita bersih dari kesalahan itu, maka kita tidak lepas dari aib atau kesalahan yang lain. Karena sesungguhnya manusia banyak berbuat salah dan banyak sekali aib kita yang Allah tutupi. Ingatlah nikmat Allah, karena si pencela tidak mengetahui aib yang lain dan tolaklah dengan cara yang baik.
  2. Sesungguhnya membuat-buat berita untuk mencela kita dan memfitnah, semua ini adalah penghapus dosa kita, jika kita sabar dan mengharapkan pahala dari Allah.
  3. Orang yang mencela dan memfitnah kita akan mendapat kemurkaan dari Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, Maka Sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata” [an Nisaa` : 112].

Kita harus berusaha untuk memaafkannya, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala cinta kepada orang-orang yang suka memaafkan. Seorang muslim harus ingat, bahwa tidak ada artinya pujian manusia, bila hal itu menimbulkan kemurkaan Allah. Pujian mereka tidak pula membuat kaya dan berumur panjang. Begitu pula celaan mereka ketika kita meninggalkan sesuatu. Celaan mereka tidak membuat kita berada dalam bahaya dan tidak pula memendekkan umur kita, serta tidak menangguhkan rezeki. Semua manusia adalah lemah, tidak berkuasa terhadap manfaat dan mudharat dirinya, tidak berkuasa terhadap hidup dan matinya serta tempat kembalinya. Jika ia menyadari hal itu, tentu dia akan melepaskan kesenangannya pada riya’. Lalu menghadap kepada Allah dengan hatinya. Sesungguhnya orang-orang yang berakal tidak menyukai apa-apa yang berbahaya bagi dirinya dan yang sedikit manfaatnya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Mengajarkan Kepada Kita Do’a Yang Dapat Menghilangkan Syirik Besar Dan Kecil (Riya’).

Dari Abu Ali, seorang yang berasal dari Bani Kahil, berkata: Abu Musa al Asy’ari berkhutbah di hadapan kami seraya berkata: “Wahai sekalian manusia. Takutlah kalian kepada syirik ini, karena ia lebih halus daripada rayapan semut”. Kemudian Abdullah bin Hazan dan Qais bin al Mudlarib mendatangi Abu Musa seraya berkata: “Demi Allah, engkau harus menguraikan apa yang engkau katakan atau kami akan mendatangi Umar, baik kami diizinkan atau tidak,” lalu Abu Musa berkata: “Kalau begitu, aku akan menguraikan apa yang aku katakan. Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkhutbah di hadapan kami seraya bersabda: ‘Wahai sekalian manusia, takutlah pada syirik ini, karena ia lebih halus daripada rayapan semut’. Kemudian orang yang dikehendaki Allah bertanya kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam : ‘Bagaimana kami bisa menghindarinya, sedangkan ia lebih halus dari rayapan semut, ya Rasulullah?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,’Ucapkanlah

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧَّﺎ ﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﺃَﻥْ ﻧُﺸْﺮِﻙَ ﺑِﻚَ ﺷَﻴْﺌﺎً ﻧَﻌْﻠَﻤُﻪُ ﻭَ ﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻟِﻤَﺎ ﻻَ ﻧَﻌْﻠَﻤُﻪُ

“Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari mempersekutukanMu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampunan kepadaMu dari apa yang kami tidak ketahui”.

 

[HSR Ahmad IV/403 dan ath Thabrani, isnad dan perawi-perawinya tsiqah (terpercaya) selain Abi Ali, karena sesungguhnya ia tidak dianggap tsiqah, kecuali oleh Ibnu Hibban. Hadits ini hasan, lihat Shahih Targhib wat Tarhib, no. 36]

 

Comments

comments

Produk terbaru

Rp 60.000
Order Sekarang » SMS : 08122229142
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Nama BarangLittle Flowers 32
Harga Rp 60.000
Lihat Detail
Rp 169.000
Order Sekarang » SMS : 08122229142
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Nama BarangNadra Blouse
Harga Rp 169.000
Lihat Detail
Rp 448.200 498.000
Order Sekarang » SMS : 08122229142
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Nama BarangMarwah One Set
Harga Rp 448.200 498.000
Anda HematRp 49.800 (10.00%)
Lihat Detail
Rp 109.000
Order Sekarang » SMS : 08122229142
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Nama BarangVienna Paris Voal
Harga Rp 109.000
Lihat Detail
Rp 599.000
Order Sekarang » SMS : 08122229142
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Nama BarangNada Dress
Harga Rp 599.000
Lihat Detail
Rp 339.000
Order Sekarang » SMS : 08122229142
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Nama BarangMazaya Dress
Harga Rp 339.000
Lihat Detail
Rp 289.000
Order Sekarang » SMS : 08122229142
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Nama BarangIlona Denim
Harga Rp 289.000
Lihat Detail
Rp 289.000
Order Sekarang » SMS : 08122229142
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Nama BarangIlona Creamy
Harga Rp 289.000
Lihat Detail

Rekening Bank

6520417409 a/n Nurul Hayati
1550009192603 a/n Nurul Hayati
0578208127 a/n Ibu Nurul Hayati

Cek resi

Pengiriman

Hubungi Kami

(0254) 386421
08122229142 / 081906197835 / 082246805621
elzahirahstore@gmail.com